Selalu Ingat Untuk Dilupakan

ketika hati yang tak mampu mengendalikan perasaan
ketika amarah yang tak mampu mengendalikan emosi
Semua berkecamuk dalam satu sugesti


Aku lelah....
Lelah akan keegooisanmu
Yang tak paham akan dinginnya perasaanmu
Yang rasanya jari jemariku kaku dalam pilu
Kau mampu membuat pikiranku penuh oleh apa yang tak mungkin akan terjadi


Aku bagaikan terkutuk olehmu
Bahkan, aku tidur dalam lelapku
Namun tak ku rasakan sekalipun istirahatku
Kau benar-benar hebat dalam penjelmaan tokoh dirimu


Aku mungkin tak pernah jadi bagian dari hidupmu
Tapi ingatlah, suatu saat jika tatapan itu hilang
Aku adalah salah satu orang yang pernah; melukiskan harimu
Mendambakan kehadiranmu
Meluluh-lantahkan suasana harimu yang kalbu
Menyankinkan bahwa hatiku hanya untukmu
Menatapmu dengan tatapan masa depan.

Namun, apa yang kau beri padaku?
Hanya sebuah kecelakaan
Ya, benar.........
Memorak-porandakan keadaan hatiku sejadi-jadinya
Hingga aku tak dapat menjelaskan apa yang terjadi
Hingga aku lupa apa itu definisi bangkit
Sampai terpurukpun yang membangunkanku dari lelapnya lamunan bisu


Jika suatu saat kau ingin kembali
Di sinilah isi hatiku.
jika suatu saat kau ingin singgah kembali
di sinilah, tempat kau pernah melabuhi pelabuhan yang sudah tak utuh lagi.



_kiwme_sunshine_

benci namun tak bisa

aku berjalan dalam keramaian
namun, tak seperti halnya ramai dalam kebisingan
keramaian itu berbeda
seolah tanpa kata
ya, benar.....
keramaian yang dibisukan
yang artinya; aku sepi dalam ramai

ingin rasanya aku melepas
melepas semua beban
beban akan definisi sesungguhnya "apa itu keramaian?"
kalau halnya aku hanya nyaman pada zonaku
lalu mengapa aku ingin mencoba menjebloskan diriku ke dalam zona baru itu?

pikiranku melayang-layang
bagai kegelapan yang melandaku

aku benci....
seakan aku tak dapat menerima semua ini
lantas, apa aku harus diam pada satu titik?
diam dan terus diam dalam ramai sekalipun?
atau aku harus keluar dari zona nyaman?

tetapi, sajak berkata lain
hati berbisik lirih
rima mengintonasikan datar-datar saja
bahkan majaspun tak ingin didefinisikan
seolah mereka semua tahu, kemana hati ini akan bermuara?
apa itu ke samudera?
atau sebaliknya; ke lubang yang sama?

aku mungkin tak pandai dalam memilih
atau pun aku tak bijak dalam menangani
tapi setidaknya, aku tak ingin terjebak dalam situasi seperti ini.


Aku diam dan terpaku
menatap langit yang kian menjemu
memandang awan yang kian hari kian biru
disambut burung-burung yang ikut menemaniku
namun, tak kudapatkan apa itu nyaman yang sebenarnya untukku....

_kiwme_sunshine_

untitled

Penerangan Jalan: Bukti Keseriusan Pejabat Publik Dalam Mencegah Terjadinya Kekerasan Seksual di Setiap Daerahnya

Seringkali menemukan jalan yang minim bahkan enggan penerangan jalan merupakan fenomena yang tidak jarang lagi dijumpai. Sah-sah saja rasa...